burung tengkek buto

Tengkek buto merupakan salah satu master andalan untuk murai batu, selain cililin, rambatan, dan siri-siri. Nama resmi burung ini tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis),untuk membedakannya dari tiong lampu ungu (Eurystomus azureus) yang merupakan burung endemik di Maluku Utara. Tengkek buto memiliki tiga kerabat dekat. Selain tiong lampu ungu, dua spesies lainnya hanya dijumpai di Afrika, yaitu cinnamon roller (Eurystomus glaucurus) dan blue-throated roller (Eurystomus gularis).
Di Indonesia juga ada burung bernama tiong lampu Sulawesi (Coracias temminckii)yaitu burung endemik di Sulawesi.  Spesies ini masih satu famili dengan tengkek buto, yaitu keluarga Coraciidae atau keluarga burung roller, namun berbeda genus.
Selama ini ada kesalahkaprahan mengenai tengkek buto. Sebab ada beberapa blog / website yang terkadang menulis “tengkek buto” dengan “tengkek”. Padahal keduanya merupakan spesies yang berbeda, bahkan berasal dari keluarga yang berbeda pula. Tengkek adalah nama lain dari burung raja udang, atau cekakak, atau dalam bahasa Inggris disebut kingfisher.
Salah satu kekhasan burung roller adalah suaranya yang nyerecet kasar. Tetapi dibandingkan dengan tiga kerabatnya, tengkek buto bisa dibilang paling cerewet, dan bagus dijadikan masteran bagi burung berkicau lainnya, terutama untuk menghasilkan cerecetan panjang pada burung termaster. Jika dikombinasi dengan tembakan cililin, tentu hasilnya akan lebih baik.
Tengkek buto atau dollarbird (Eurystomus orientalis)
Ketika ditemukan pertama kali oleh Linnaeus (tahun 1766) di Jawa, tengkek buto masih dimasukkan ke dalam genus Coracias, atau sama seperti tiong lampu sulawesi. Rupanya spesies ini tidak hanya dijumpai di Jawa, karena para ornitholog kemudian menjumpainya di beberapa wilayah Indonesia, bahkan di sejumlah negara.
Tidak mengherankan apabila tengkek buto memiliki wilayah persebaran paling luas dibandingkan tiga kerabatnya: tiong lampu ungu, cinnamon roller, dan blue-throated roller. Saat ini terdapat 10 subspesies atau ras tengkek buto, yaitu :
  • Eurystomus orientalis calonyx (Sharpe, 1890): habitat di wilayah utara India (Garhwal, utara  Assam dan Cachar), Nepal hingga ke China Selatan, Manchuria, Rusia, Jepang (Honshu hingga Kyushu); Asia Selatan, dan Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa).
  • Eurystomus orientalis orientalis (Linnaeus, 1766): habitat timur laut India (Assam), Myanmar, dan wilayah selatan Indochina, Filipina, Kepulauan Ryukyu, dan Indonesia. Di Indonesia, burung ini bisa dijumpai di Sunda Besar, Kepulauan Loloda (barat laut Halmahera, Maluku Utara), Maluku, dan Sulawesi.
  • Eurystomus orientalis laetior (Sharpe, 1890): habitat di baratdaya India.
  • Eurystomus orientalis irisi (Deraniyagala, 1950): habitat di Sri Lanka.
  • Eurystomus orientalis gigas (Stresemann, 1913): habitat di selatan Kepulauan Andaman.
  • Eurystomus orientalis oberholseri (Junge, 1936): habitat di Kepulauan Simeulue, Aceh.
  • Eurystomus orientalis waigiouensis (Elliot, 1871): habitat di Provinsi Papua dan Papua Barat,  serta Papua Nugini.
  • Eurystomus orientalis crassirostris (P. L. Sclater, 1869): habitat di Bismarck Archipelago.
  • Eurystomus orientalis solomonensis (Sharpe, 1890): habitat di Kepulauan Solomon.
  • Eurystomus orientalis pacificus (Latham, 1801) – habitat di Sunda Kecil (Bali, Lombok, dan Timor), wilayah utara dan timur Australia, dan mungkin juga di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Sula.
Postur tubuhnya sedang (30 cm), berwarna gelap. Paruhnya lebar dan berwarna merah lebar, tetapi ketika muda berwarna hitam. Warna bulu seluruhnya abu-abu kebiruan gelap. Tetapi kerongkongan biru terang.

Burung tengkek buto atau tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis)
Burung tengkek buto atau tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis)

Mengapa tengkek buto disebut juga dollarbird? Sebab ketika terbang terlihat bercak bulat biru muda yang kontras di tengah sayap. Sedangkan iris matanya cokelat, paruh merah dengan hitam di bagian ujung sayap, dan kaki berwarna merah-jingga.
Berikut ini beberapa suara burung tengkek buto hasil konversi dari video yang diupload sobat-sobat kicaumania di youtube. Tekan tombol Play jika ingin mendengar, atau klik Download jika ingin mengunduh audio dalam format mp3.

  • Suara tengkek buto milik Om Andri

  • Suara tengkek buto milik Om Awi

  • Suara tengkek buto milik Om Hery Aceh

  • Suara tengkek buto Om David Susilo




Tiong lampu ungu atau azure Roller (Eurystomus azureus) 

Tiong lampu ungu, burung endemik di Maluku Utara.
Tiong lampu ungu (Eurystomus azureus), burung endemik di Maluku Utara.

Tiong lampu ungu merupakan burung endemik di Maluku Utara, terutama di Halmahera, Ternate, Tidore, Kasiruta, dan Bacan.
Meski tidak termasuk dalam daftar burung dilindungi, namun IUCN Red List menetapkan statusnya Near Threatened / NT (Hampir Terancam). Jadi sebaiknya tidak perlu dipelihara, apalagi suaranya masih kalah dari tengkek buto.
Suara burung tiong lampu ungu
Audio Player
Cinnamon roller (Eurystomus glaucurus) 

Burung cinnamon roller
Burung cinnamon roller (Eurystomus glaucurus)

Wilayah persebaran burung cinnamon roller terbatas hanya di Afrika. Saat ini ada empat subspesies atau ras cinnamon roller, yaitu :
  • Eurystomus glaucurus afer (Latham, 1790): habitat di wilayah selatan Senegal hingga Sudan, Cabinda (utara Angola) and wilayah barat Kenya.
  • Eurystomus glaucurus aethiopicus (Neumann, 1905): habitat di wilayah tenggara Sudan, Ethiopia, timur laut Uganda, dan baratlaut Kenya.
  • Eurystomus glaucurus suahelicus (Neumann, 1905): habitat di selatan Somalia, Angola, Botswana, dan Zanzibar.
  • Eurystomus glaucurus glaucurus (P. L. S. Müller, 1776): habitat di Madagascar, tetapi sering bermigrasi hingga daratan timur dan tengah Afrika.
Suara burung cinnamon roller
Audio Playe
Blue-throated roller (Eurystomus gularis) 

Blue-throated roller
Blue-throated roller (Eurystomus gularis)

Spesies ini juga ditemukan di Afrika, dan hanya memiliki dua subspesies. Pertama, Eurystomus gularis gularis (Vieillot, 1819) yang dijumpai di Guinea, Nigeria, dan baratdaya Kamerun. Kedua, Eurystomus gularis neglectus (Neumann, 1908) yang dijumpai di wilayah tenggara Nigeria, selatan Kamerun, Uganda, dan Angola.
Suara burung blue-throated roller
Audio Player
Semoga bisa menambah wawasan kita bersama.

burung gelatik batu dan jenisnya

Sampai saat ini masih terjadi beberapa kerancuan mengenai gelatik batu. Masih banyak yang menganggap gelatik batu berbeda dari gelatik wingko. Selain itu, para ornitholog di dunia pun terkadang meletakkan gelatik batu yang ada di Indonesia sebagai subspesies dari gelatik batu  sejati (Parus major), dengan nama ilmiah Parus major cinereus. Tetapi ada juga yang menganggapnya spesies tersendiri, Parus cinereus, dengan beberapa subspesies di dalamnya.




Gelatik batu asli Indonesia
Gelatik batu asli Indonesia

saya pun sempat terjebak dalam kerancuan seperti ini. Nah, artikel ini sengaja diluncurkan agar ke depan bisa terbangun kesamaan persepsi di antara kicaumania Indonesia. Apalagi dari hari ke hari burung ini makin digemari, bukan sekadar karena harganya yang relatif terjangkau, tetapi juga karena mempunyai suara yang bagus dan bisa dijadikan burung master.
Tentang kerancuan pertama, masih banyak yang menganggap gelatik batu dan gelatik wingko adalah spesies yang berbeda. Ini bisa disimak dari berbagai informasi di dunia maya. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa gelatik wingko sebenarnya nama lain dari gelatik batu. Mana yang benar?
Saya memang tidak bisa menjamin kebenaran mutlak. Namun, dengan mengacu pendapat para ahli yang punya kompetensi mengenai hal ini, semoga bisa mendekati kebenaran. Menurut Om Ige, dari Yayasan Kutilang Indonesia, gelatik wingko adalah julukan yang diberikan masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi untuk burung gelatik batu yang hidup di kawasan tersebut.
Dengan demikian, gelatik wingko merupakan salah satu dari puluhan jenis gelatik batu yang ada di seluruh dunia. Ketika saya menyebut gelatik batu, pengertiannya adalah semua spesies yang termasuk dalam genus Parus. Secara keseluruhan ada 24 spesies dalam genus Parus di seluruh dunia.Di antara spesies gelatik batu tersebut, yang paling popular adalah gelatik batu sejati (Parus major), yang terdiri atas 14 subspesies. Spesies ini banyak dijumpai di Eropa, Asia Baratdaya, Timur Tengah, dan Afrika.



Gelatik batu sejati (Parus major) hanya dijumpai di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Baratdaya.
Gelatik batu sejati (Parus major)

Indonesia memiliki tiga jenis gelatik batu, salah satunya adalah gelatik wingko. Dulu ketiganya dimasukkan sebagai salah satu subspesies dari Parus major, dengan nama ilmiah Parus major cinereus. Tetapi mengingat beberapa perbedaan morfologi dan wilayah persebarannya, ketiga jenis gelatik batu asal Indonesia ini dikelompokkan dalam spesies tersendiri dengan nama Parus cinereus, tetapi hanya menjadi subspesies.
Parus cinereus terdiri atas 13 subspesies tersebut. Seperti dijelaskan sebelumnya, tiga jenis di antaranya terdapat di Indonesia, yaitu:
  • Parus cinereus cinereus : habitat di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  • Parus cinereus ambiguus : habitat di Sumatera (dan Semenanjung Malaysia).
  • Parus cinereus sarawacencis : habitat di Pulau Kalimantan, terutama di wilayah baratlaut.



Gelatik wingko (Parus cinereus cinereus)
Gelatik wingko (Parus cinereus cinereus)
Gelatik batu asal Sumatera (Parus cinereus ambiguus)
Gelatik batu asal Sumatera (Parus cinereus ambiguus)

Dari sini bisa disimpulkan beberapa hal seperti berikut ini:
  • Gelatik batu yang ada di lereng Merapi sebenarnya sama seperti gelatik batu di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Artinya, bisa juga disebut sebagai gelatik wingko.
  • Gelatik batu di Sumatera dan Kalimantan masih satu spesies dengan gelatik batu di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, tetapi memiliki beberapa perbedaan kecil sehingga ditetapkan sebagai subspesies tersendiri. Subspesies ini juga bisa disebut sebagai gelatik batu, tetapi (mestinya) bukan termasuk gelatik wingko jika pengertian gelatik wingko adalah Parus cinereus cinereus.
Perlu diketahui, hampir semua jenis gelatik batu yang termasuk dalam spesies Parus cinereus hanya dijumpai di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Baratdaya (Afghanistan, Turkmenistan, Tajikistan), serta tidak dijumpai di Eropa maupun Afrika.
Berikut ini pemetaan wilayah persebaran puluhan jenis gelatik batu di seluruh dunia :



Peta sebaran gelatik batu di seluruh dunia
Peta sebaran gelatik batu di seluruh dunia

NB: Sampai saat ini, beberapa website burung seperti orientalbirdimage.com dan ibc.lynxeds.com masih menempatkan gelatik wingko atau gelatik batu asal Indonesia sebagai subspesies dari Parus major.
Dengan demikian, sekarang kita (mestinya) sudah bersepakat bahwa gelatik wingko sebenarnya sama dengan gelatik batu, terutama gelatik batu yang ada di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Tetapi gelatik wingko maupun dua jenis gelatik batu khas Indonesia berbeda dari gelatik batu sejati (great tit) yang banyak dijumpai di Eropa.
Gelatik batu di Indonesia, menurut para ornitholog, tidak termasuk dalam kelompok great tit, tetapi cinereous tit (istilah dalam bahasa Inggris menggunakan kata cinereous; untuk nama latin / spesies tetap cinereus).
Seperti dijelaskan di bagian awal tulisan, gelatik batu kini makin disukai kicaumania karena harganya relatif terjangkau, mudah dikembangbiakkan / ditangkarkan, dan termasuk burung kicauan, bahkan dapat dijadikan salah satu burung master.
Hal ini berbeda dari gelatik jawa (Padda oryzivora) atau gelatik belong / pelong / tembok yang lebih berfungsi sebagai burung hias, tetapi kicauannya monoton. Di Inggris dan Belgia, burung gelatik jawa sudah dikembangbiakkan secara modern, bahkan sudah muncul berbagai varian baru hasil mutasi warna, termasuk gelatik silver.
Nah, sebagian kicaumania pun terkadang menyamakan gelatik jawa dengan gelatik batu, padahal perbedaannya cukup jauh (lihat gambar di bawah ini):



Gelatik jawa (kiri) jauh berbeda dari gelatik batu. Tembong putih di pipi lebih jelas dan cantik daripada gelatik batu, tetapi suaranya monoton.
Gelatik jawa (kiri) jauh berbeda dari gelatik batu (kanan). Tembong putih di pipi lebih jelas dan cantik daripada gelatik batu, tetapi suaranya monoton.

jenis burung murai batu

 Siapa yang tidak mengenal burung Murai Batu? Jenis burung yang satu ini merupakan burung yang populer karena kicauannya yang merdu. Kepopulerannya tidak hanya dikenal di Indonesia saja, namun juga sampai ke mancanegara dan seluruh dunia. Jenis burung murai batu pun bermacam-macam. Mulai dari jenis burung murai batu khas Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti  Thailand, Filipina, serta Malaysia.



Kelebihan burung murai batu yang berasal dari Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya yaitu terletak pada kualitas suaranya dengan keunikan tersendiri. Beberapa jenis burung murai batu yang terkenal di Indonesia berasi dari wilayah Sumatera, seperti Batu Nias, Jambi, Lahat, Aceh, Medan, dan juga Lampung. Semua jenis burung murai tersebut mempunyai perbedaan tersendiri yang tidak sama dengan yang lainnya. Anda dapat melihat perbedaannya pada bagian ekor dari burung ini.
Murai Baru, Murai Batu Wallpaper, Gambar Murai batu, Murai Batu Juara, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh, Murai Batu Borneo

Ciri Ciri dan Pola Ekor Burung Murai Batu

Nah, sekarang mari kita membahas lebih lanjut berbagai jenis pola ekor dari burung murai batu yang dapat Anda bedakan dengan mudah. Untuk burung murai batu yang berasal dari daerah Medan, pola warnanya terbagi menjadi dua. Bagian atas untuk warna bulu ekor yang lebih gelap, sedangkan bagian bawah ekor diisi dengan warna bulu ekor yang lebih cerah. Khusus untuk burung murai batu asal Aceh, Malaysia, serta Thailand, pola ekornya mempunyai bentuk lengkungan tersendiri.
Burung murai batu yang paling mudah untuk dibedakan dengan yang lainnya yaitu burung yang berasal dari daerah Nias. Ekornya hanya diisi penuh oleh satu warna saja. Sama halnya untuk jenis burung yang asalnya dari Kalimantan. Untuk jenis burung asal Sinabang, Lasia, dan Lampuyang, Anda akan menemukan sedikit perbedaan warna pada ujung ekornya saja. Keunikan tersendiri dari burung ini juga bisa Anda temukan pada jenis murai batu yang berasal dari Malaysia. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat gambar berbagai jenis pola ekor murai batu berdasarkan daerah asalnya di bawah ini.
Ciri Ciri Ekor Burng Murai Batu, Gambar Ekor Burng Murai Batu Medan, lampung, Nias, Borneo, Aceh
Perbedaan jenis burung murai batu lokal dari Kalimantan, Lampung, Nias, dan juga Medan dapat dilihat dari kenampakannya yang mempunyai ciri khas tersendiri. Kenampakan perbedaan ini dapat Anda temukan pada jumlah bulu pada ekor, warna bulu ekor, bentuk ekor vertical atau horizontal, dan juga panjang ekornya. Ekor terpanjang pada burung murai batu dimiliki oleh murai batu asal Medan yang panjangnya bisa mencapai 27 cm. Sedangkan yang terpendek ada pada burung murai batu asal Nias dan Kalimantan, yaitu sekitar 9 cm. Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat melihat penjelasan gambarnya di bawah ini.
Untuk lebih mengenal seperti apa jenis burung murai batu lokal dan mancanegara, mari kita simak penjelasan detail tentang 11 jenis burung murai batu menurut asalnya berikut ini.

Macam Jenis Murai Batu di Dunia Beserta Gambar dan Pejelasannya :

1. Murai Batu Nias

Murai Baru, Murai Batu Wallpaper, Gambar Murai batu, Murai Batu Juara, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh, Murai Batu Borneo
Burung murai batu Nias saat ini sudah tidak bisa lagi ditemukan dengan mudah keberadaannya yang asli. Sama seperti jenis burung murai batu sebelumnya, burung di kawasan Nias ini sebenarnya dipasok dari daerah Simeulue, Sibanang dan daerah lainnya. Habitat alami burung ini yang semakin sedikit ditambah lagi dengan lingkungan yang tidak lagi sehat, membuat kelangkaannya semakin terasa. Apalagi bagi mereka pecinta burung sejati.
Ciri khas dari burung murai batu nias terletak pada ukuran tubuh burung ini yang lebih kecil dan mirip dengan jenis murai batu asal Lampung. Warna bulu ekor dari burung ini hanya memiliki satu warna saja, yaitu hitam. Itulah mengapa burung murai ini juga disebut dengan naman burung blacktail. Ekor hitamnya ini bisa tumbuh dengan panjang sekitar 17 cm sampai dengan 20 cm. Uniknya, suara yang dihasilkannya cukup keras dibandingkan dengan burung lainnya.
Burung murai batu Nias ini juga dapat menirukan suara burung murai jenis lainnya dengan lebih cepat. Maka tak heran jika burung ini juga dikatakan sebagai burung peniru yang handal. Perawatan burung murai batu asal Nias cukup mudah karena burung ini tidak mudah diserang depresi atau stress. Selain itu, adaptasinya yang cepat dengan lingkungan sekitar akan membuat burung ini lebih mudah untuk dilatih dan dikembangkan dengan baik.

2. Murai Batu Medan

Murai Baru, Murai Batu Wallpaper, Gambar Murai batu, Murai Batu Juara, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh, Murai Batu Borneo
Jenis burung murai batu yang berasal dari Medan bukanlah asli dari daerah ini. Burung jenis ini konon berasal dari beberapa daerah lain, seperti Aceh bahkan Semenanjung Malaysia. Sayangnya, tempat tinggal burung ini di Medan hampir tidak tersedia lagi. Para pecinta burung saat ini pun sudah sangat kesulitan untuk mencarinya di kawasan yang biasanya menjadi habitat alaminya, seperti Bohorok, Gunung Leuser, dan juga Bukit Lawang.
Perbedaan yang paling menonjol dari burung murai batu Medan yaitu terletak pada postur tubuhnya. Tubuhnya lebih besar dan lebih tegap. Warna bulunya pun cenderung gelap dan juga mengkilap. Untuk burung murai batu yang masih muda akan mempunyai warna kaki yang lebih merah, sedangkan yang sudah berumur mempunyai kaki dengan warna hitam pekat. Jumlah bulu ekor berwarna putih pada burung ini terhitung 4 dengan garis warna hitam horizontal.
Panjang bulu ekor burung murai batu Medan sekitar 27 sampai dengan 30 cm. Jika burung ini sedang berkicau, ekronya akan berdiri tegak hingga menyentuh bagian kepalanya. Ukuran badan yang cukup besar membuat harga burung ini cukup mahal di pasaran. Ditambah lagi dengan kelangkaan yang melanda burung ini. Sebagai pecinta burung, Anda juga bisa berusaha untuk melestarikan salah satu ciptaan Tuhan yang satu ini.

3. Murai Batu Lampung

Murai Baru, Murai Batu Wallpaper, Gambar Murai batu, Murai Batu Juara, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh, Murai Batu Borneo
Tidak hanya burung murai batu Medan saja yang langka. Kondisi ini juga dialami oleh burung murai batu yang berasal dari Lampung. Faktor utamanya karena banyak habitat alami burung ini yaitu hutan diubah menjadi kawasan tempat tinggal penduduk. Akibatnya, banyak burung murai batu lampung yang harus pindah ke daerah lain demi mencari tempat tinggal. Jadi burung murai batu asal Lampung saat ini bukanlah asli burung yang berasal dari Lampung.
Kebanyakan burung murai batu Lampung yang Anda temukan di daerah Lampung merupakan jenis burung yang dikirim dari daerah Riau, Jambi, dan juga Kota Agung. Jenis burung murai yang satu ini mempunyai ukuran tubuh yang kecil dengan panjang ekor yang mencapai 12 sampai dengan 18 cm. Warna bulu pada bagian dada burung ini cenderung berwarna orange gelap daripada jenis burung murai yang berasal dari wilayah Kalimantan.
Kelebihan dari burung murai batu Lampun yaitu tingkat mentalnya yang cukup kuat dengan gerakan yang juga gesit serta cepat. Kekurangan burung ini terletak pada suaranya. Untuk suaranya, burung murai ini tidak cocok dinamakan sebagai burung dengan suara yang bagus. Jenis suaranya cenderung sama dan tidak mempunyai banyak variasi. Burung ini hanya akan mengeluarkan suara yang sama berulang-ulang.

4. Murai Batu Borneo / Kalimantan

Murai Baru, Murai Batu Wallpaper, Gambar Murai batu, Murai Batu Juara, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh, Murai Batu Borneo
Jenis burung murai batu Borneo yang berasal dari Kalimantan dibagi lagi menjadi tiga macam. Yang pertama burung murai batu Banjar, yang kedua burung murai batu Palangka, dan yang terakhir burung murai batu Mahkota. Walaupun berasal dari satu daerah yaitu Borneo, ketiga jenis tersebut masih bisa dibedakan dengan mudah berdasarkan kenampakan tubuhnya, warna bulunya, juga panjang ekornya.
Secara umum, burung murai batu borneo mempunyai warna bulu dada yang lebih terang dari bulu di bagian tubuh lainnya. Warna bulu pada bagian dada yang semakin pekat adalah patokan dari tingkat kesehatan mental burung ini ketika dilombakan. Kaki burung cantik ini berwarna hitam dengan sedikit warna merah. Untuk burung yang mempunyai warna kuning pada kakinya merupakan tanda bahwa burung tersebut tidak mempunyai mental yang kuat.
Panjang ekor dari burung murai batu borneo sekitar 10 cm sampai dengan 13 cm. Bentuk kepala bulu ini pada umumnya terlihat kotak, tidak bulat atau lonjong. Keunikan bagian tubuh lainnya terletak pada matanya. Mata burung ini lebih tajam serta terlihat besar dan juga melotot. Jika Anda ingin mempunyai burung muriai batu borneo, pilihlah jenis burung ini dengan paruh yang lebar saat dibuka. Hal ini menandakan bahwa suara burung ini lebih keras dan juga bagus.

5. Murai Batu Aceh

Burung murai batu aceh lebih tepatnya berasal dari daerah Tangse, Lhoong, Keude Bieng, dan juga sekitar Pegunungan Seulawahsabang. Kemiripan burung murai batu yang satu ini bisa Anda lihat dari bentuk ekornya yang ukuran panjangnya mirip dengan burung murai batu Medan. Keunikan yang ada pada burung asal Aceh ini yaitu suaranya yang nyaring dank eras. Bunyinya mirip seperi suara sebuah senapan yang ditembakan ke udara.
Ukuran tubuh dari burung murai batu aceh tidak terlalu besar, bahkan cenderung kecil. Panjang ekor burung ini sekitar 19 cm sampai dengan 30 cm. Selain suaranya yang keras, burung ini juga mempunyai variasi suara yang cukup banyak dan terdengar ngeroll. Jadi jika Anda ingin mempunyai seekor burung unik dnegan suara yang unik pula, burung murai batu Aceh bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk Anda miliki.

6. Murai Batu Lahat



Kepopuleran burung murai batu asal Batu Lahat tidak kalah terkenal dengan burung murai lainnya. Burung murai batu yang satu ini juga lebih banyak ditemukan di pasaran. Maka tak heran kemungkinan besar para pecinta burung murai akan lebih banyak mempunyai burung dari Batu Lahat ini daripada jenis burung lainnya yang sudah tidak mudah lagi untuk ditemukan. Sekilas, murai batu lahat mirip dengan jenis murai batu asal Nias.
Postur tubuh dari burung murai batu lahat cukup kecil dengan panjang ekor sekitar 18 cm sampai dengan 23 cm. Burung ini memiliki jenis mental yang kuat dan cukup agresif. Keunikan dari burung ini yaitu suaranya yang mempunyai cukup banyak variasi. Dengan suara yang tidak sama tersebut membuat burung ini terdengar tidak membosankan di telinga kita. Mentalnya yang kuat membuat kekuatan suara burung ini juga sangat bagus.

7. Murai Batu Jambi

Murai Batu Jambi, Jenis Murai Batu

Habitat alami burung murai batu Jambi ada di sekitar kawasan dataran yang tinggi dan juga rendah. Perbedaan antara burung murai batu yang hidup di dataran tinggi dan rendah dapat dilihat dari ukuran tubuhnya. Burung murai batu Jambi yang tinggal di kawasan dataran tinggi mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dengan ekor yang panjang dan bentuknya melengkung ke bagian atas tubuh burung.
Burung murai batu jambi yang hidup di dataran rendah mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dengan ekor yang juga tidak panjang. Panjang ekor burung ini tidak mencapai 15 cm. Baik burung murai batu jambi yang ada di dataran tinggi dan rendah, keduanya memiliki mental yang sama kuatnya. Ketangguhan burung ini dalam bertempur dengan kicaunya yang rajin sangat cocok untuk diikut sertakan dalam perlombaan.

8. Murai Batu Jawa / Murai Batu Larwo

Murai Batu Jawa, Larwo, Murai Batu Larwo

Ketenaran dari burung murai batu jawa atau larwo masih kalah dibandingkan dengan burung murai batu dari daerah Medan. Itulah mengapa banyak pecinta burung yang lebih banyak memelihara burung murai batu Medan dibandingkan dengan jenis dari Jawa. Nama Larwo memiliki makna yang cukup unik, yaitu berupa singkatan dari kata Lare Dowo atau dalam bahasa Indonesia berarti bulu panjang. Pemberian nama ini memang didasari oleh ukuran bulu burung ini yang cukup panjang.
Jika burung murai batu lainnya akan menegakkan bulu dadanya ketika berkicau, maka burung murai yang satu ini sangat berbeda. Ciri khas yang menarik dari burung murai batu jawa yaitu tingkahnya saat berkicau membuat beberapa bulu yang ada di kepalanya berdiri. Hal ini membuat burung ini seolah-olah mempunyai jambul di bagian kepalanya. Ukuran tubuhnya tidaklah besar, cenderung lebih kecil dari burung murai batu biasa.
Warna bulu pada bagian perut dari burung murai batu jawa dihiasi oleh garis batas bulu berwarna hitam pekat. Suara burung ini hampir sama dengan burung jenis murai batu lainnya. Karena ukuran tubuhnya yang kecil, ukuran panjang ekornya pun juga kecil. Panjang ekor dari burung ini sekitar 8 sampai dengan 10 cm. Walaupun kecil dan pendek, kualitas suaranya tidak kalah hebar dari burung lainnya.

9. Murai Batu Malaysia


Selain burung murai batu yang berasal dari Indonesia, kita juga perlu mengenal jenis burung ini yang berasal dari negara lainnya. Salah satu burung murai batu yang tidak kalah bagusnya yaitu burung murai batu Malaysia, tepatnya dari Negeri Sembilan. Ketenaran burung ini berasal dari ketangguhannya dan juga sidatnya yang cukup agresif dengan mental yang juga sangat kuat. Hampir semua burung yang berasal dari Kelantan, Selangor, dan Pahang mempunyai ketangguhan yang sama.
Kebanyakan semua jenis burung murai batu Malaysia memiliki panjang ekor yang kurang dari 21 cm. Burung ini merupakan jenis burung murai yang paling sering diikutsertakan dalam lomba. Kualitas suaranya yang istimewa didukung oleh gaya bertarungnya yang keren membuat burung ini menjadi primadona di setiap perlombaan burung yang diikutinya. Anda dapat mengandalkan burung ini untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam menjalankan hobi tentang burung.

10. Murai Batu Thailand


Burung murai batu selanjutnya berasal dari negara Thailand. Perkembangbiakkan burung ini banyak ditemukan di kawasan Thailanda dan Malaysia, tepatnya di kawasan perbatasan. Selain itu, habitat asli dari burung ini adalah kawasan hutan yang masih asri dan belum banyak dijamah oleh manusia. Jenis burung murai Thailand ini mempunyai ukuran tubuh yang kecil dengan ekor yang sangat panjang. Panjang ekornya bisa mencapai sekitar 34 cm sampai dengan 38 cm.
Bulu burung murai yang satu ini cukup tipis dengan helai bulu yang bisa Anda hitung dengan jari. Burung murai batu Thailand bisa sering Anda temukan dalam perlombaan burung. Mengapa? Hal ini karena burung ini mempunyai jenis mental yang bagus dan kuat. Sifatnya yang agresif membuat burung ini mampu berkicau dengan suara yang keras serta kuat.

11. Murai Batu Filipina


Jenis terakhir dari burung murai batu yang perlu Anda kenal yaitu berasal dari negara Filipina. Burung murai batu yang satu ini lebih sering dipelihara karena kualias kenampakan tubuhnya yang indah. Hal ini disebabkan oleh jenis suara burung ini masih kalah jauh kualitasnya dibandingkan dengan jenis burung murai batu lainnya. Beberapa jenis burung murai ini muncul dengan warna hitam yang pekat dengan sedikit warna cerah pada bagian ekor dan kepalanya.
Bagi Anda pecinta burung dan ingin mengikuti lomba, Anda tidak disarankan untuk menggunakan burung murai batu Filipina ini. Kegunaan burung ini hanya cocok dijadikan pajangan dan keindahan saja karena jenis suara kicauannya tidaklah kuat. Sifat burung ini juga cenderung lebih tenang dan tidak agresif sehingga tidak terlalu pas untuk diikutkan dalam lomba.
Itulah penjelasan detail tentang 11 jenis burung Murai Batu lokal dan mancanegara yang bisa kami infokan kepada Anda. Kami harap info di atas dapat membantu Anda dalam menambah pengetahuan Anda tentang berbagai jenis burung unik yang ada di berbagai belahan dunia. Semoga bermanfaat.



BACA JUGA :

MY BIRD CLUB

   MBC adalah singkatan dari MY BIRD CLUB , perkumpulan para pencita burung kicau yang berlokasi di jl . sidomulyo dusn 4 pasar 9 sei r...