Tengkek buto merupakan salah satu master andalan untuk murai batu, selain cililin, rambatan, dan siri-siri. Nama resmi burung ini tiong lampu biasa (Eurystomus orientalis),untuk membedakannya dari tiong lampu ungu (Eurystomus azureus) yang merupakan burung endemik di Maluku Utara. Tengkek buto memiliki tiga kerabat dekat. Selain tiong lampu ungu, dua spesies lainnya hanya dijumpai di Afrika, yaitu cinnamon roller (Eurystomus glaucurus) dan blue-throated roller (Eurystomus gularis).
Di Indonesia juga ada burung bernama tiong lampu Sulawesi (Coracias temminckii), yaitu burung endemik di Sulawesi. Spesies ini masih satu famili dengan tengkek buto, yaitu keluarga Coraciidae atau keluarga burung roller, namun berbeda genus.
Selama ini ada kesalahkaprahan mengenai tengkek buto. Sebab ada beberapa blog / website yang terkadang menulis “tengkek buto” dengan “tengkek”. Padahal keduanya merupakan spesies yang berbeda, bahkan berasal dari keluarga yang berbeda pula. Tengkek adalah nama lain dari burung raja udang, atau cekakak, atau dalam bahasa Inggris disebut kingfisher.
Salah satu kekhasan burung roller adalah suaranya yang nyerecet kasar. Tetapi dibandingkan dengan tiga kerabatnya, tengkek buto bisa dibilang paling cerewet, dan bagus dijadikan masteran bagi burung berkicau lainnya, terutama untuk menghasilkan cerecetan panjang pada burung termaster. Jika dikombinasi dengan tembakan cililin, tentu hasilnya akan lebih baik.
Tengkek buto atau dollarbird (Eurystomus orientalis)
Ketika ditemukan pertama kali oleh Linnaeus (tahun 1766) di Jawa, tengkek buto masih dimasukkan ke dalam genus Coracias, atau sama seperti tiong lampu sulawesi. Rupanya spesies ini tidak hanya dijumpai di Jawa, karena para ornitholog kemudian menjumpainya di beberapa wilayah Indonesia, bahkan di sejumlah negara.
Tidak mengherankan apabila tengkek buto memiliki wilayah persebaran paling luas dibandingkan tiga kerabatnya: tiong lampu ungu, cinnamon roller, dan blue-throated roller. Saat ini terdapat 10 subspesies atau ras tengkek buto, yaitu :
- Eurystomus orientalis calonyx (Sharpe, 1890): habitat di wilayah utara India (Garhwal, utara Assam dan Cachar), Nepal hingga ke China Selatan, Manchuria, Rusia, Jepang (Honshu hingga Kyushu); Asia Selatan, dan Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa).
- Eurystomus orientalis orientalis (Linnaeus, 1766): habitat timur laut India (Assam), Myanmar, dan wilayah selatan Indochina, Filipina, Kepulauan Ryukyu, dan Indonesia. Di Indonesia, burung ini bisa dijumpai di Sunda Besar, Kepulauan Loloda (barat laut Halmahera, Maluku Utara), Maluku, dan Sulawesi.
- Eurystomus orientalis laetior (Sharpe, 1890): habitat di baratdaya India.
- Eurystomus orientalis irisi (Deraniyagala, 1950): habitat di Sri Lanka.
- Eurystomus orientalis gigas (Stresemann, 1913): habitat di selatan Kepulauan Andaman.
- Eurystomus orientalis oberholseri (Junge, 1936): habitat di Kepulauan Simeulue, Aceh.
- Eurystomus orientalis waigiouensis (Elliot, 1871): habitat di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta Papua Nugini.
- Eurystomus orientalis crassirostris (P. L. Sclater, 1869): habitat di Bismarck Archipelago.
- Eurystomus orientalis solomonensis (Sharpe, 1890): habitat di Kepulauan Solomon.
- Eurystomus orientalis pacificus (Latham, 1801) – habitat di Sunda Kecil (Bali, Lombok, dan Timor), wilayah utara dan timur Australia, dan mungkin juga di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Sula.
Postur tubuhnya sedang (30 cm), berwarna gelap. Paruhnya lebar dan berwarna merah lebar, tetapi ketika muda berwarna hitam. Warna bulu seluruhnya abu-abu kebiruan gelap. Tetapi kerongkongan biru terang.
Mengapa tengkek buto disebut juga dollarbird? Sebab ketika terbang terlihat bercak bulat biru muda yang kontras di tengah sayap. Sedangkan iris matanya cokelat, paruh merah dengan hitam di bagian ujung sayap, dan kaki berwarna merah-jingga.
Berikut ini beberapa suara burung tengkek buto hasil konversi dari video yang diupload sobat-sobat kicaumania di youtube. Tekan tombol Play jika ingin mendengar, atau klik Download jika ingin mengunduh audio dalam format mp3.
- Suara tengkek buto milik Om Andri
- Suara tengkek buto milik Om Awi
- Suara tengkek buto milik Om Hery Aceh
- Suara tengkek buto Om David Susilo
Tiong lampu ungu atau azure Roller (Eurystomus azureus)
Tiong lampu ungu merupakan burung endemik di Maluku Utara, terutama di Halmahera, Ternate, Tidore, Kasiruta, dan Bacan.
Meski tidak termasuk dalam daftar burung dilindungi, namun IUCN Red List menetapkan statusnya Near Threatened / NT (Hampir Terancam). Jadi sebaiknya tidak perlu dipelihara, apalagi suaranya masih kalah dari tengkek buto.
Suara burung tiong lampu ungu
Cinnamon roller (Eurystomus glaucurus)
Wilayah persebaran burung cinnamon roller terbatas hanya di Afrika. Saat ini ada empat subspesies atau ras cinnamon roller, yaitu :
- Eurystomus glaucurus afer (Latham, 1790): habitat di wilayah selatan Senegal hingga Sudan, Cabinda (utara Angola) and wilayah barat Kenya.
- Eurystomus glaucurus aethiopicus (Neumann, 1905): habitat di wilayah tenggara Sudan, Ethiopia, timur laut Uganda, dan baratlaut Kenya.
- Eurystomus glaucurus suahelicus (Neumann, 1905): habitat di selatan Somalia, Angola, Botswana, dan Zanzibar.
- Eurystomus glaucurus glaucurus (P. L. S. Müller, 1776): habitat di Madagascar, tetapi sering bermigrasi hingga daratan timur dan tengah Afrika.
Suara burung cinnamon roller
Blue-throated roller (Eurystomus gularis)
Spesies ini juga ditemukan di Afrika, dan hanya memiliki dua subspesies. Pertama, Eurystomus gularis gularis (Vieillot, 1819) yang dijumpai di Guinea, Nigeria, dan baratdaya Kamerun. Kedua, Eurystomus gularis neglectus (Neumann, 1908) yang dijumpai di wilayah tenggara Nigeria, selatan Kamerun, Uganda, dan Angola.
Suara burung blue-throated roller
Semoga bisa menambah wawasan kita bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar